> Menyiapkan Lokasi dan Material Pasangan Batu

Menyiapkan Lokasi dan Material Pasangan Batu

1. Lokasi
Hal-hal yang perlu disiapkan di lokasi pekerjaan pasangan batu adalah;

a. Di dalam pekerjaan membersihkan lokasi kerja dari sampah yang akan
menghambat jalannya pekerjaan selalu dilakukan pada awal
pekerjaan. Pekerjaan ini tidak terlalu memerlukan tenaga yang besar
kecuali pekerjaannya memang besar yang akan dibahas secara
tersendiri karena menyangkut penggunaan alat berat seperti buldozer,
back hoe dan lain-lain.

b. Memindahkan benda yang akan menghambat proses pekerjaan.
Pekerjaan memindahkan sering dilakukan menyesuaikan dengan
kondisi lapangan. Kalau kondisi lapangan pekerjaan lahan baru,
biasanya ada pohon yang perlu ditebang. Kondisi lapangan bangunan
lama juga perlu pembongkaran dan pengamanan alat dan bahan yang
masih terpakai, barang tersebut diinventaris dan diletakkan pada
ruangan yang aman.

c. Membuat penerangan dan sarana kebersihan seperti lampu dan
tersedianya air. Untuk sarana kebersihan disediakan tempat tersendiri
sesuai dengan macam sampah yang dibuang. Pemasangan lampu
bisa menyesuaikan dengan kondisi lapangan, andaikan dekat dengan
rumah tinggal, bisa langsung menyambung dengan rumah terdekat.
Bila jauh bisa menghubungi PLN dan bila tidak maka bisa
menggunakan tenaga disel atau lainnya. Kebutuhan air biasanya
dengan cara pemboran/membuat sumur atau memasang ledeng.

2. Material
Material yang perlu disiapkan dalam pasangan batu meliputi
peralatan dan bahan. Peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam
pasangan batu perlu dipersiapkan dekat dengan tempat dimana pekerjaan
akan dilaksanakan. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam
pelaksanaan pekerjaan. Material yang sangat penting dipersiapkan di dekat
lokasi kerja biasanya adalah:

a. Batu pecah/kali
b. Peralatan pengukuran (water pass/selang plastik, patok dan papan,
meteran)
c. Peralatan kerja (sendok spesi, cangkul, palu)
d. Bahan adukan (pasir dan semen), dan
e. Tempat membuat adukan/spesi

> Melakukan Pekerjaan Pengukuran dan Leveling Lapangan

Pekerjaan pengukuran dan leveling lapangan (Uitzet)
merupakan jenis pekerjaan yang digunakan untuk mewujudkan denah
bentuk bangunan menjadi suatu bangunan pada tanah lokasi yang telah
disediakan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran di lokasi bangunan
sesuai dengan gambar rencana bangunan. Hasil dari pengukuran
tersebut berupa garis-garis lurus yang menunjukkan sumbu dinding
tembok bangunan yang diperoleh dengan menghubungakan titik-titik hasil
pengukuran.

Pekerjaan pengukuran dan leveling merupakan pekerjaan yang
sangat penting karena hasil dari pekerjaan ini dapat mempengaruhi dan
menentukan baik buruknya ukuran dan bentuk bangunan. Jenis
pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan penuh ketelitian, setiap langkah
pekerjaan harus dilakukan pengontrolan kembali.

1. Membuat Bidang Datar

Untuk membaut bidang datar (“waterpas”) pada pekerjaan
pengukuran dan leveling lapangan yang berukuran besar dan luas dapat
digunakan pesawat waterpassen, sedang untuk bangunan yang
berukuran kecil seperti rumah tinggal, cukup menggunakan alat bantu
sederhana berupa selang plastik yang diisi dengan air hingga dua
permukaan air dalam selang plastik membentuk bidang datar.

Untuk bangunan yang berukuran kecil, alat penyipat datar
sederhana berupa selang plastik yang diisi air hasilnya cukup akurat,
namun untuk bangunan yang berukuran besar, alat bantu tersebut kurang
akurat hasilnya. Hal tersebut disebabkan ukuran panjang selang plastik
yang terbatas, sehingga dapat mengakibatkan hasil dari pelaksanaan pengukuran
kurang akurat.

2. Membuat Garis Siku-siku

Untuk membuat garis siku-siku di lapangan banyak dilakukan
dengan memanfaatkan dalil pythagoras, yaitu perbandingan sisi miring
(BC) dengan sisi datar (AC) dan sisi tegak (AB) dengan angka
perbandingan AC : AB : BC = 3 : 4 : 5.

Untuk mengontrol hasil pekerjaan dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menarik garis dari titik B sejajar dengan AC (BD),
b. Menarik garis dari titik C sejajar dengan AB (CD),
c. Perpotongan dua buah garis BD dengan CD berpotongan di titik D,
dan akan membentuk bidang segi empat,
d. Jarak diagonal BC harus sama panjang dengan AD,
e. Bila jarak diagonal antara BC dengan AD belum sama panjang, maka
garis yang menghubungkan titik CAB belum membentuk siku-siku,
dan pekerjaan pengukuran harus diulangi sampai jarak diagonal BC
dengan AD sama panjang.

> Memasang Papan Duga Pekerjaan Pasangan Batu

Papan duga pekerjaan pasangan batu (Bouwplank) adalah
sebuah benda kerja yang terdiri dari pasangan papan-papan. Pasangan
ini dimaksudkan untuk menempatkan titik-titik hasil pengukuran yang
diperlukan dalam mendirikan suatu bangunan dan membentuk bidang datar.

Agar menghasilkan bentuk bangunan sesuai dengan
perencanaan, pemasangan papan duga harus memenuhi persyaratan:

1. Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah.
2. Berjarak cukup dari rencana galian.
3. Titik hasil uitzet ditempatkan dengan tanda yang jelas.
4. Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan
papan bangunan (bouwplank) yang lain.
5. Letak kedudukan papan bangunan harus seragam (diusahakan
menghadap ke dalam bangunan).

Untuk bangunan besar dan banyak terdapat ruang, pemasangan
bouwplank dilaksanakan mengelilingi seluruh area calon bangunan
didirikan, sedang untuk bangunan kecil, pemasangannya cukup pada
lokasi sudut atau pertemuan bangunan.

Titik-titik pada papan bangunan yang menunjukkan dinding
tembok dapat dijelaskan dengan tanda dari paku yang juga berfungsi
untuk menarik benang sebagai sumbu tembok. Untuk menghindarkan
kesalahan yang disebabkan letaknya paku, pada kedudukan paku diberi
tanda panah dengan cat/meni.

Bidang atas bouwplank harus diketam rata
agar bidang atas papan dapat membentuk bidang datar (bidang
waterpas). Bidang atas papan bangunan biasanya dipasang pada
kedudukan ± 0,00 sebagai duga lantai. Sudut pertemuan papan
bouwplank harus benar-benar siku, karena hal tersebut sebagai acuan
untuk kesikuan pertemuan dinding.

Sambungan papan bouwplak diusahakan terletak pada sumbu
patok, sehingga jarak patok harus memperhitungkan terhadap panjang
papan yang akan dipergunakan sebagai bouwplank. Bila sambungan
papan bouwplank terletak di antara patok, maka sambungan papan harus
menggunakan klem.

> Cara Melaksanakan Pekerjaan Pengukuran dan Papan Duga

1. Tanamkan secara dipancang deretan patok-patok menurut kedudukan
tarikan benang (garis BA) sebagai dasar pengukuran bangunan.
2. Pancangkan deretan patok-patok menurut kedudukan garis CD yang
dibuat tegak lurus terhadap garis BA dengan menggunakan
perbandingan dalil pythagoras (3:4:5).
3. Dengan cara yang sama, pancangkan deretan patok-pa-tok menurut
garis EF dan GH.
4. Pada tiap-tiap patok beri tanda letaknya titik duga ± 0,00 dengan
membuat bidang datar pada setiap patok.
5. Pasang bouwplank dengan berpedoman pada titik duga tersebut.
6. Tentukan letaknya titik-titik sumbu dinding tembok pada papan
bouwplank, lalu tancapkan paku dan beri tanda dengan cat atau meni.