> Pendahuluan

Membangun rumah, baik rumah sederhana, rumah sedang,
maupun rumah mewah, rumah untuk dihuni sendiri atau sebagai investasi
di masa depan maupun properti konsumsi publik membutuhkan biaya
yang tidak sedikit. Untuk itu, diperlukan perhitungan-perhitungan yang
teliti, baik jumlah biaya pembuatannya, volume pekerjaan, dan jenis
pekerjaan, harga bahan, upah pekerja, dan rencana serta syarat-syarat kerja.

Hal tersebut bertujuan agar biaya pembuatan rumah efisien dan
terukur sesuai dengan gambar rencana. Dalam konstruksi bangunan
gedung, hal tersebut dinamakan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang
biasanya disetalikan dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS).

Beberapa keuntungan apabila terlebih dahulu kita
menghitung biaya pembuatan rumah adalah sebagai berikut;

1. Jenis pekerjaan apa saja yang akan digunakan untuk
diadakan/dibeli.

2. Volume macam-macam bahan yang akan dibutuhkan dalam
membuat rumah dapat diketahui.

3. Jumlah biaya yang diperlukan untuk pembuatan rumah tersebut
dapat diperkirakan sehingga perputaran keuangan dapat diatur.

4. Pemilik dapat terbantu dalam bernegosiasi tentang harga penawaran
kontraktor atau pihak kedua (apabila pekerjaan pembuatan rumah
tersebut akan dikerjakan orang lain) sehingga tidak akan merugikan
pemilik sebagai pihak pertama.

5. Pekerjaan-pekerjaan apa saja yang sudah ataupun yang belum selesai
dikerjakan (apabila dikerjakan pihak kedua/orang lain) dapat dikontrol.
Pengetahuan terhadap RAB dan RKS dalam pekerjaan
pembuatan bangunan gedung/rumah tinggal akan sangat
menguntungkan, karena akan memudahkan memahami berbagai hal
yang berhubungan dengan pembangunan, antara lain memahami
peralatan yang akan digunakan dalam membangun, bahan bangunan,
kebutuhan bahan, kebutuhan tenaga, waktu pengerjaan (pelaksanaan).

Adanya pemahaman tersebut akan berdamapak pada pengetahuan
mengenai kebutuhan dana, kebutuhan bahan, pengendalian, dan
penggunaannya di dalam setiap tahapan pekerjaan.

Dasar dari RAB dan RKS adalah memahami gambar
perencanaan, sehingga dapat dihitung jumlah dan jenis bahan bangunan
yang akan dibeli untuk pembangunan. Dalam istilah bangunan hal ini
dikenal dengan volume pekerjaan. Volume adalah banyaknya macam
pekerjaan atau bahan dengan satuan berbeda-beda, tergantung
kebutuhan dalam setiap macam pekerjaan yang dilakukan. Volume yang
dimaksud bisa dalam bentuk satuan panjang (m1), luas (m2), isi (m3),
buah (bh), unit, lum sum (Ls). Sedangkan harga bahan bangunan dan
harga upah pekerja dapat berbeda-beda, tergantung tempat dan waktu
pembuatan rumah.

> Komponen RAB dan RKS

Komponen di dalam perhitungan biaya bangunan terdiri atas:

1. Menyusun uraian pekerjaan beserta spesifikasi bahan dan persyaratannya,
2. Perhitungan volume pekerjaan,
3. Membuat daftar volume pekerjaan, harga satuan bahan, dan upah pekerja,
4. Membuat daftar analisis satuan pekerjaan,
5. Membuat daftar analisis harga satuan pekerjaan, dan
6. Membuat daftar analisis rencana anggaran biaya dan rekapitulasinya.

Untuk memperjelas setiap komponen tersebut, maka diberikan
contoh perhitungan pembangunan rumah tinggal sesuai dengan denah
dan gambar pada sub bab D tentang gambar konstruksi yang disajikan
dalam bab 1. Perhitungan volume yang disajikan merupakan
perhitungan murni, belum ditambah akibat susut maupun bahan yang
terbuang. Harga satuan bahan maupun harga satuan upah pekerja yang
digunakan hanyalah sekedar contoh, harga-harga tersebut setiap waktu
akan berubah-ubah sesuai situasi harga di pasaran atau daerah di mana
rumah tinggal akan dibangun.

Pekerjaan pembuatan rumah tinggal
tersebut diasumsikan dikerjakan sendiri, jika pelaksanaan pembangunan
diserahkan pada pihak lain (kontraktor) biasanya ditambah jasa
pemborong berkisar 5-10% dari jumlah biaya keseluruhan, atau tergantung
kesepakatan antara pemilik dan pemborong.

5. Membuat Daftar Analisis Rencana Anggaran Biaya dan Rekapitulasinya

a. Membuat Daftar Analisis Rencana Anggaran Biaya
Setelah semua daftar analisis harga satuan pekerjaan diisi dan
dijumlahkan, selanjutnya harga satuan pekerjaan dikalikan dengan setiap
volume pekerjaan sehingga didapatkan jumlah harga biaya bangunan.


Contoh 2.

b. Daftar Rekapitulasi Anggaran Biaya
Setelah semua daftar analisis rencana anggaran biaya dapt terisi,
maka setiap komponen pekerjaan dapat direkapitulasi jumlahnya, dan
akhirnya harga total bangunan akan didapatkan. Contoh daftar
rekapitulasi.