![](https://i0.wp.com/images.detik.com/content/2012/09/02/679/103754_durianbakar.jpg)
Sang pemilik ide, Sonny, awalnya terinspirasi dari kelapa bakar. Kemudian ia terpikir untuk membuat durian bakar.
Mulanya, durian dibakar utuh bersama kulitnya yang tajam. Namun karena prosesnya memakan waktu lama sementara pelanggan terus berdatangan, akhirnya ia menggunakan alumunium foil yang digunakan untuk membungkus durian. Kemudian durian tersebut dibakar di dalam oven.
“Cita rasa antara durian yg dimakan langsung dengan yang tidak sama saja sebetulnya. Hanya lebih hangat, teksturnya juga jadi lebih lembut,” ujar Sonny saat ditemui di kiosnya, Jalan Pasteur Bandung.
Benar saja, saat disantap rasa durian ini tidak berubah. Tetap manis dan legit. Sensasi hangat dan lembutnya tekstur durian menambah pengalaman baru menyantap durian dengan cara yang berbeda.
Tak hanya durian saja, satu porsi durian bakar Asoy diberi nasi ketan, kelapa muda, dan gula, krimer dan potongan buah.
“Kita kasih buah kiwi atau anggur. Cari buah yang rasanya sedikit segar agar tidak terlalu manis,” tambahnya.
Kedai durian bakar yang sudah ada sejak 2 tahun lalu ini juga menyediakan ketan duren, es duren, dan bajigur duren. Satu porsi durian bakar, dibanderol Rp 20 ribu. Coba yuk!