> Plan Surveying dan Geodetic Surveying

llmu ukur tanah merupakan bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang dinamakan ilmu Geodesi. Ilmu Geodesi mempunyai dua maksud :
a. Maksud ilmiah : menentukan bentuk permukaan bumi
b. Maksud praktis : membuat bayangan yang dinamakan peta dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi. Pada maksud kedua inilah yang sering disebut dengan istilah pemetaan. Pengukuran dan pemetaan pada dasarnya dapat dibagi 2, yaitu :    

  • Geodetic Surveying      
  • Plan Surveying  

Perbedaan prinsip dari dua jenis pengukuran dan pemetaan di atas adalah : Geodetic surveying suatu pengukuran untuk menggambarkan permukaan bumi pada bidang melengkung/ellipsoida/bola. Geodetic Surveying adalah llmu, seni, teknologi untuk menyajikan informasi bentuk kelengkungan bumi atau pada keiengkungan bola.
Sedangkan plan Surveying adalah merupakan llmu seni, dan teknologi untuk menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang yang dianggap datar. Plan surveying di batasi oleh daerah yang sempit yaitu berkisar antara 0.5 derajat x 0.5 derajat atau 55 km x 55 km. 

Bentuk bumi merupakan pusat kajian dan perhatian dalam Ilmu ukur tanah. Proses penggambaran permukaan bumi secara fisiknya adalah berupa bola yang tidak beraturan bentuknya dan mendekati bentuk sebuah jeruk. Hal tersebut terbukti dengan adanya pegunungan, Lereng-lereng, dan jurang jurang.

Karena bentuknya yang tidak beraturan maka diperlukan suatu bidang matematis. Para pakar kebumian yang ingin menyajikan informasi tentang bentuk bumi, mengalami kesulitan karena bentuknya yang tidak beraturan ini, oleh sebab itu, mereka berusaha mencari bentuk sistematis yang dapat mendekati bentuk bumi. Awalnya para ahli memilih bentuk bola sebagai bentuk bumi.

Namum pada hakekatnya, bentuk bumi mengalami pemepatan pada bagian kutub-kutubnya, hal ini terlihat dari Fenomena lebih  panjangnya jarak lingkaran pada bagian equator di bandingkan dengan jarak pada lingkaran yang melalui kutub utara dan kutub selatan dan akhirnya para ahli memilih Ellipsoidal atau yang dinamakan ellips yang berputar dimana sumbu pendeknya adalah suatu sumbu yang menghubungkan kutub utara dan sumbu kutub selatan yang merupakan poros perputaran bumi, sedangkan sumbu panjangnya adalah sumbu yang menghubungkan equator dengan equator yang lain dipermukaan sebaliknya.

Bidang Ellipsoide adalah bila luas daerah lebih besar dari 5500 Km2, ellipsoide ini di dapat dengan memutar suatu ellips dengan sumbu kecilnya sebagai sumbu putar a = 6377.397, dan sumbu kecil b = 6356.078 m.

Bidang bulatan adalah elips dari Bessel mempunyai sumbu kurang dari 100 km. Jari-jari bulatan ini dipilih sedemikian, sehingga bulatan menyinggung permukaan bumi di titik tengah daerah. Bidang datar adalah bila daerah mempunyai ukuran terbesar tidak melebihi 55 km (kira-kira 10 jam jalan). Terbukti, bahwa bentuk bumi itu dapat dianggap sebagai bentuk ruang yang terjadi dengan memutar suatu ellips dengan sumbu kecilnya sebagai sumbu putar. Bilangan – bilangan yang penting mengenai bentuk bumi yang banyak digunakan dalam ilmu geodesi adalah :    

Ellipsoid Bumi Internasional yang terakhir diusulkan pada tahun 1967 oleh: International Assosiation of Geodesy (l.A.G) Pada Sidang Umum International Union of Geodesy and Geophysics, dan diterimanya dengan dimensi :  Salah satu hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan ellipsoidal bumi adalah bahwa ellipsoide bumi itu mempunyai komponen – komponen sebagai berikut :
a = 6.37788.116660,000 m
b = 6.356.774, 5161 m
e2 = 0, 006.694.605.329, 56
e’2 = 0, 006..739.725.182, 32

 Salah satu hal yang harus diperhatikan
berkaitan dengan ellipsoidal bumi adalah
bahwa ellipsoide bumi itu mempunyai
komponen – komponen sebagai berikut :

  • a adalah sumbu setengah pendek atau jari-jari equator, 
  • b adalah setengah sumbu pendek atau jari-jari kutub, 
  • pemepatan atau penggepengan yaitu sebagai parameter untuk menentukan bentuk ellipsoidal/ ellips, 
  • eksentrisitet pertama dan eksentrisitet kedua. 

Keterangan : 0 = pusat bumi (pusat ellipsoide bumi)
Ku = Kutub Utara bumi
Ks = Kutub selatan bumi
EK = ekuator bumi

Untuk skala yang lebih luas, asumsi ini tidak dapat diterapkan mengingat pada kenyataannya permukaan bumi berbentuk lengkungan bola. Asumsi bumi datar hanya dapat diterapkan sejauh kesalahan jarak dan sudut yang terjadi akibat efek kelengkungan bumi masih dapat diabaikan. Lingkar paralel adalah lingkaran yang memotong tegak lurus terhadap sumbu putar bumi.

Lingkaran paralel yang tepat membagi dua belahan bumi utara-selatan yaitu lingkar paralel 00 disebut lingkaran equator. Lingkar paralel berharga positif ke utara hingga 90° pada titik kutub utara dan sebaliknya negatif ke selatan hingga -900 pada titik kutub selatan. Lingkar meridian adalah lingkaran yang sejajar dengan sumbu bumi dan memotong tegak lurus bidang equator. Setengah garis lingkar meridian yang melalui kota Greenwich di UK (dari kutub utara ke kutub selatan) disepakati sebagai garis meridian utama, yaitu longituda 00.

Setengah lingkaran tepat 1800 di belakang garis meridian utama disepakati sebagai garis penanggalan internasional. Kedua garis ini membagi belahan bumi menjadi belahan barat dan belahan timur. Bentuk bumi yang asli tidaklah bulat sempurna (agak lonjong) namun pendekatan bumi sebagai bola sempurna masih cukup relevan untuk sebagian besar kebutuhan, termasuk penentuan kedudukan dengan tingkat presisi yang relatif rendah. Pada kenyataannya kita ingin menyajikan permukaan bumi dalam bentuk bidang datar.

Oleh sebab itu, bidang bola atau bidang ellipsoide yang akan dikupas pasti ada distorsi atau ada perubahan bentuk karena harus ada bagian dari bidang speroid itu yang tersobekan dengan kenyataan tersebut didekati dengan perantara bidang proyeksi. Bidang proyeksi ini terbagi dalam tiga jenis, yaitu :

  • Bidang proyeksi bidang datarnya sendiri atau dinamakan perantara azimuthal dan zenithal, 
  • Bidang perantara yang berbentuk kerucut dinamakan bidang perantara conical, 
  • Bidang proyeksi yang menggunakan bidang perantara berbentuk silinder yang dinamakan bidang perantara cylindrical. 

Dari bidang perantara ini ada aspek geometric dari permukaan bumi matematis itu ke bidang datar berhubungan dengan luas, maka dinamakan proyeksi equivalent, berhubungan dengan jarak (jarak di permukaan bumi sama dengan jarak pada bidang datar dalam perbandingan skalanya) dinamakan proyeksi equidistance dan berhubungan dengan sudut (sudut permukaan bumi sama dengan sudut di bidang datar) dinamakan proyeksi conform.
Contoh aplikasi yang mempertahankan geometric itu adalah proyeksi equivalent yaitu pemetaan yang biasanya digunakan oleh BPN, proyeksi equidistance yaitu pemetaan yang digunakan departemen perhubungan dalam hal ini misalnya jaringan jalan. Sedangkan proyeksi conform yaitu pemetaan yang digunakan untuk keperluan navigasi laut atau udara.

Berdasarkan bidang perantara yang diterangkan di atas yaitu ada 3 jenis bidang perantara dan mempunyai 3 jenis geometric maka kita bisa menggunakan 27 kombinasi/ variasi/ altematif untuk memproyeksikan titik-titik di atas permukaan bumi pada bidang datar. Ilmu ukur tanah pada dasarnya terdiri dari tiga bagian besar yaitu :
a) Pengukuran kerangka dasar Vertikal (KDV)
b) Pengukuran kerangka dasar Horizontal (KDH)
c) Pengukuran Titik-titik Detail

Insomnia – David Craig

Intro: Bb – C – Am – Dm (2x)

Bb                               C
I never thought that i’d fall in love, love, love, love
Am                        Dm
But it grew from a simple crush, crush, crush, crush
Bb                                       C
Being without you girl, i was all messed up, up, up, up
Am                                       Dm
When you walked out, said that you’d had enough-nough-nough-nough
       Bb              C
Been a fool, girl i know
         Am                           Dm
Didn’t expect this is how things would go
         Bb                          C
Maybe in time, you’ll change your mind
           Am                      Dm
Now looking back i wish i could rewind
Chorus:
        Bb                       C
Because i can’t sleep til you’re next to me
       Am                       Dm
No i can’t live without you no more
       Bb                C    
Oh i stay up til you’re next to me
         Am                      Dm
Til this house feels like it did before
           Bb          C               Am        Dm
Feels like insomnia ah ah, feels like insomnia ah ah
           Bb          C               Am        Dm
Feels like insomnia ah ah, feels like insomnia ah ah
Bb                                              C
Remember telling my boys that i’d never fall in love, love, love, love
Am                                              Dm
You used to think i’d never find a girl i could trust, trust, trust, trust
Bb                                                    C
And then you walked into my life and it was all about us, us, us, us
Am                                                         Dm
But now i’m sitting here thinking i messed the whole thing up, up, up, up
       Bb                  C
Been a fool (fool), girl i know (know)
        Am                            Dm   
Didn’t expect this is how things would go
         Bb                              C
Maybe in time (time), you’ll change your mind (mind)
           Am                       Dm
Now looking back i wish i could rewind
Chorus:
        Bb                      C
Because i can’t sleep til you’re next to me
     Am                        Dm    
No i can’t live without you no more (without you no more)
    Bb                  C
Oh i stay up til you’re next to me (to me)
         Am                      Dm
Til this house feels like it did before (because it)
            Bb          C              Am       Dm
Feels like insomnia ah ah, feels like insomnia ah ah
            Bb          C              Am       Dm
Feels like insomnia ah ah (ah), feels like insomnia ah ah
Bb     C         
Ah, i just can’t go to sleep
Am                        Dm
Cause it feels like i’ve fallen for you
Bb     C     
It’s getting way too deep
Am………. 
And i know that it’s love because
Bb                      C 
I can’t sleep til you’re next to me
Am                            Dm
No i can’t live without you no more (without you no more)
Bb                      C
Oh i stay up til you’re next to me (to me)
Am                              Dm
Til this house feels like it did before
            Bb         C              Am          Dm
Feels like insomnia ah ah, feels like insomnia ah ah
            Bb         C              Am          Dm
Feels like insomnia ah ah, feels like insomnia ah ah
            Bb         C              Am          Dm
Feels like insomnia ah ah, feels like insomnia ah ah
            Bb         C              Am          Dm
Feels like insomnia ah ah, feels like insomnia ah ah

> Membagi Garis

Garis AB dibagi menjadi dua bagian sama panjang.
a. Buat dua busur lingkaran dengan A dan B sebagai
pusat, jari-jari R sembarang. Kedua busur saling
berpotongan di a dan b
b. Tarik garis ab yang memotong AB di C
c. Maka AC = CB

Membagi garis AB menjadi beberapa bagian yang sama panjang.
( misalnya dibagi menjadi 8 bagian )
a. Tarik garis sembarang ( dari A )
b. Ukuran pada garis a-h bagian yang sama panjang
dengan memakai jangka Aa = ab = bc = cd = de = ef = fg = gh
c. Hubungkan titik h dengan B
d. Tariklah dari titik-titik : g, f, e, d, c, b, a, garis sejajar
dengan garis hB garis-garis ini akan memotong AB di titiktitik
yang membaginya dalam 8 bagian yang sama panjang.

> Menggambar Garis Sejajar & Lengkung

Menggambar Garis Sejajar
Untuk membuata garis sejajar, pertama satu segitiga dipakai
pedoman harus tidak boleh bergerak. Letakkan segitiga berikut
kedua sesuai dengan arah garis yang dikehendaki dan tarik garis.
Selanjutnya geser segitiga kedua sesuai dengan jarak yang
dikehendaki kemudian tarisk garis dan seterusnya.

Menggambar Garis Lengkung
Untuk membuat garis lengkung menggunakan jangka maka harus
ditentukan dahulu jari-jari lingkaran atau pusat putaran lingkaran.
Misalnya jari-jari lingkaran pusat M1 lebih besar dari jari-jari
lingkaran pusat M2

– Buat garis sumbu sebagai pusat putaran lengkungan M1 dan M2
sesuai besar jari-jarinya.
– Buat setengah lingkaran dengan jangka dari pusat M1, kemudian
dilanjutkan membuat setengah lingkaran dengan jangka pada
pusat M2, maka sudah terjadi garis lengkung yang berbubungan,
lihat gambar berikut.

Untuk membuat garis lengkung dengan mal lengkung harus
memperhatikan titik mana yang akan dihubungkan agar
kelengkungan tidak kelihatan janggal atau tak sesuai. Usahakan
penarikan garis melalui 3 titik penghubung sedapat mungkin, bila
terpaksa menghubungkan hanya dengan 2 titik harus dilihat
kebenaran lengkungannya.

Ditentukan titik sembarang A, B, C, D dan E

– Carilah mal lengkung yang sesuai dengan dengan lengkungan 3
titik A, B dan C
– Cari lagi mal lengkung yang sesuai dengan lengkungan C, D
dan E
– Ternyata hasil garis lengkung untuk A, B, c, d dan E tidak selaras
– Maka lengkung C, D dan E dibatalkan
– Gunakan mal lengkung untuk titik C dan D saja, tetapi
diperkirakan lengkungnya menyambung atau jadi satu
– Dan terakhir buat lengkung dari titik D dan E untuk
menyambung lengkung berikutnya cari mal yang sesuai
– Hasil tarikan lengkung dapat dilihat gambar berikut.

> Menggambar Garis tegak Lurus

Garis Tegak lurus

Dengan segitiga

1. Letakkan sisi miring segitiga 45o- 45o sedemikian hingga
berimpit dengan garis 1 yang diketahui dan bagian bawah
ditahan oleh segitiga yang lain.
2. Putarlah segitiga 45o-45o sebesar 90o ( lihat anak panah
B ) maka sisi miringnya akan tegak lurus garis l. Geser
segitiganya (lihat anak panah b) bila perlu.
3. Tarik garis m.

Garis Miring

> Menggunakan Berbagai Macam Penggaris

Segitiga
Segitiga digunakan untuk menarik garis tegak, miring ataupun
sejajar. Bahan yang digunakan kebanyakan mika trasparan karena
ringan. Biasanya digunakan sepasang segitiga yaitu segitiga
dengan sudut 45o – 45o dan segitiga, dengan sudut 60o – 30o.

Cara menggunakan :
Sebelum segitiga atau alat jenis ini dipakai, sebaiknya diperiksa
dahulu dengan ketentuan kelayakannya sebagai berikut:

– tepi mistar (segitiga) harus rata
– harus benar-benar siku (90o )

Setelah diperiksa dan ternyata alat tersebut dalam keadaan baik,
maka segitiga tersebut dapat kita gunakan sesuai dengan fungsinya,
yaitu untuk membuat garis lurus atau membuat garis tegak lurus
yang harus diperhatikan dalam hal ini yaitu :

– arahkan pensil tegak lurus ( 90o ) terhadap segitiga
– miringkan pensil 80o kearah tarikan garis
– dalam menarik garis sambil pensilnya diputar

Mistar Gambar
Mistar gambar digunakan juga untuk menarik garis lurus dalam jarak
yang panjang. Mistar gambar (teken haak) biasanya terbuat dari
kayu atau mika. Tapi ada juga yang terbuat dari kayu dan mika.
Mistar gambar terdiri dari dua bagian yaitu bagian mistar yang
panjang dan bagian kepala mistar membentuk sudut 90o.

Waktu menggunakan mistar gambar, bagian kepala dari mistar
gambar harus dirapatkan pada sisi meja gambar secara dipegang
dengan tangan kiri. Tetapi bagi yang kidal harus mencari alternatif
lain yaitu mencari mistar gambar khusus.

Mistar gambar dipakai untuk membuat garis horizontal, dapat juga
untuk membuat sudut 30o, 45o, 60o atau 90o dengan pertolongan
segitiga. Setelah dipakai sebaiknya mistar digantungkan pada paku
agar tidak menjadi bengkok.

> Pita Perekat

Pita perekat atau disebut juga cellulose tape, biasa dipakai untuk
menempel kertas gambar pada papan gambar.

Pita perekat ada bermacam-macam yaitu :

– pita perekat tebal
– pita perekat tipis
– pita perekat rangkap (bolak balik)
– pita perekat berwarna
– pita perekat transparan untuk kalkir.

Untuk kalkir biasanya dipakai pita perekat yang tipis, karena daya
lekatnya kuat, tidak mudah bergeser dan tidak menimbulkan kotor
pada kertas.

Tetapi apabila meja gambanya dilapisi magnet maka cukup
menggunakan pelat baja tipis.

> Menggunakan Mesin Gambar

Jenis mesin gambar:

– Mesin gambar dengan sistem bandul, apabila pergerakan mistar
gambar dengan bantuan pemberat (bandul) dengan tujuan agar
mistar gambar kalau tidak dipakai masih dalam keadaan tegang
yang berarti masih tetap berada ditempat semula karena
ketegangan dibantu dengan pemberat mistar. Tetapi bila tidak
menggunakan bandul maka mistar gambar kalau tidak dipakai
selalu berada di bawah papan gambar, sehingga kurang praktis
pagi pemakai.

– Mesin gambar dengan sistem Tracker, terdiri dari batang horisontal
dan vertikal. Batang horisontal berfungsi sebagai tempat
kedudukan atau penghantar batang vertikal dalam pergerakan ke
kanan dan ke kiri. Kalau batang vertikal sebagai tempat kedudukan
mesin gambar yang bergerak ke atas dan ke bawah.


Bagian-bagian mesin gambar Tracker

1. Handel Horisontal
2. Handel Vertikal
3. Sekerup Pengatur Mistar
4. Handel Ketepatan Mistar
5. Handel Pengatur Sudut
6. Handel Ketepatan Sudut
7. Handel Pengerak Halus
8. Sekerup Pembuka Mistar
9. Sekerup Pengatur Kesikuan

Fungsi bagian-bagiain mesin gambar Tracker

Handel Horisontal

Berfungsi agar mistar mesin gambar tidak dapat bergerak ke kanan
maupun ke kiri jadi hanya dapat bergerak keatas dan ke bawah
secara tegak lurus, apabila handelnya dikunci.

Handel Vertikal

Berfungsi agar mistar mesin gambar tidak dapat bergerak ke atas
maupun ke bawah jadi hanya dapat bergerak ke kanan dan ke kiri
bawah arah horisontal, apabila handelnya dikunci.

Sekerup Pengatur Mistar

Apabila berkeinginan mistarnya agar tidak menyentuh papan gambar
karena ingin menarik kertas gambar setelah selesai menggambar
atau memasang kertas gambar apabila mau mulai menggambar.
Tujuan melakukan ini agar kerjanya praktis tidak perlu membuka
mistar secara terbuka. Adapun cara kerjanya cukup dengan memutar
sekerup arah jarum jam atau sebaliknya.

Handel Ketepatan Mistar

Fungsi handel ini adalah untuk menepatkan mistar gambar dengan
kertas agar sesuai dengan tepinya dengan jalan mengendorkan
handelnya dan apabila sudah tepat handelnya dikecangkan lagi. Jadi
peletakan kertas gambar dapat sembarangan. Akan tetapi kalau
dipergunakan orang banyak misalnya di sekolah diusahakan jangan
memainkan handel tersebut kalau tidak terpaksa.

Handel Pengatur Sudut

Berguna untuk mengatur sudut kemiringan mistar yang diperlukan
hanya saja dengan kelipatan 15º dan secara otomatis dapat terkunci
bila handelnya dilepaskan.

Handel Ketepatan Sudut

Bilamana handel pengatur sudut dengan kelipatan 15º, untuk handel
ketepatan sudut dapat dipergunakan pada posisi 17 º , 22 º, 38 º
yang jelas bukan kelipatan 15 º. Tetapi tetap saja diawali dengan
membuat atau membebaskan bandel pengatur sudut terlebih dahulu
baru mengatur sudut yang dimaksud kemudian handel ketepatan
sudut dikencangkan. Bila sudah tidak dikehendaki handelnya
dikembalikan pada posisi normal.


Handel Pengerak Halus
Setelah kita mengatur kertas kemudian menggunakan handel
ketepatan mistar untuk mengatur mistar pada kertas gambar, maka
kemungkinan masih ada selisih untuk itu agar tepat posisinya
dipergunakan handel penggerak halus dengan jalan memutar
sekerup agar mistar tetapt posisi kemudian handel dikencangkan.
Dan ini dapat juga dilakukan pada kertas gambar yang sudah ada
gambarnya dipasang pada papan gambar kemudian agar garisnya
berimpit tetap dengan mistar maka menggunakan handel penggerak halus.

Sekerup Pembuka Mistar

Mistar gambar sering kotor karena tinta yang menempel. Untuk
membersihkan kadang-kadang tidak cukup dengan membersihkan
pada mistar yang terpasang, tetapi perlu membuka agar dapat
bersih, maka menggunakan sekerup pembuka mistar dalam hal
mengambil dan memasang mistarnya.

Sekerup Pengatur Kesikuan

Dalam menggambar mistar yang digunakan hendaknya benar-benar
siku. Untuk mengecek kesikuan mistar mesin gambar kita
menggunakan mistar segitiga yang benar-benar kesikuannya sudah
dicek. Mistar segitiga ditaruh diantara mistar mesin gambar kemudian
dilihat sudah berimpit atau belum, apabila belum berimpit maka
sekerup pengatur kesikuan dikendorkan dahulu kemudian ditepatkan
mistar mesin gambar dihimpitkan dengan segitiga bila sudah berimpit
sekerup dapat dikencangkan kembali. Untuk pengaturan cukup
dalam satu sekerup saja yang dipergunakan.

> Cara Menggunakan Rapido

Karena penggunaan trek pen dianggap kurang praktis selain
kemungkinan tinta dapat menetes keluar, juga untuk garis dengan
ketebalan yang dikehendaki, harus menyetel berkali-kali maka
sekarang banyak juru gambar lebih senang menggunakan rapido.
Rapido mempunyai ukuran yang bermacam-macam mulai dari 0,1
mm sampai dengan 2 mm. Untuk memudahkan penelitian pen maka
biasanya tiap ukuran ditandai dengan warna tertentu. Macammacam
merk rapido yaitu: Rotring, Staedtler, Faber Castle, Primus.

Cara pemakaian Rapido:

Dalam menarik garis dengan rapido sebaiknya ditempelkan saja
pada kertas, jangan ditekan, kemudian ditarik dengan kemiringan
antara 60º – 80º dari arah kiri ke kanan. Disamping itu jangan
menarik garis dari arah atas ke bawah.

Apabila jalannya tinta kurang lancar rapido diangkat lalu digoyanggoyang
horisontal, kemudian coba dipakai kembali. Bila belum
lancar diulang kembali gerakan semula. Apabila tintanya tidak mau
keluar mata rapido harus dicuci atau dibersihkan.

Apabila tintanya terus-menerus keluar ini berarti pengisian tempat
tintanya kurang teliti sehingga dalam tabung tinta terdapat udara
yang menekan sehingga tinta keluar dari mata rapido. Sebaiknya
cara mengisi tinta jangan terlalu penuh.
Untuk lebih jelasnya dalam pemeliharaan dan pengisian tinta rapido
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

> Menggunakan Sablon/Mal

Fungsi mal sebagai alat bantu untuk menggambar atau untuk
mempercepat proses penggambaran berbagai macam bentuk. Untuk
penggunaan mal lengkung yang tidak teratur diharapkan
menggunakan 3 titik pedoman agar hasil lengkungannya sesuai
dengan yang dimaksud.

Sedangkan untuk sablon berfungsi sebagai alat bantu
menggambar atau sebagai pengganti penggaris juga untuk
mempercepat proses penggambaran macam-macam huruf dan
angka sablon, tinggi huruf dari 2 mm sampai dengan 2 cm bahkan
lebih besar.